“Lebih baik kau lupakan aku. Karena kau terlalu baik untukku.”
“Aku mencintaimu.” Kata-kata itu keluar dari mulutmu.
Kau memeluk tubuhku erat. Aku masih terisak. Kau kembali menatapku dalam. Aku menatap matamu yang sayu. Ada ketidakrelaan yang aku lihat di sana. Namun aku tak tahu, mengapa kau ingin melepaskanku?
---------------------------------------------------------------------------
Maafkan aku. Aku harus meninggalkanmu. Maafkan aku karena aku adalah laki-laki yang bodoh. Aku tahu kau pasti terkejut mendengar keputusanku. Aku tak mau membuat kau sedih. Aku hanya ingin melihat kau bahagia tanpa diriku. Karena aku tahu, aku tak akan bisa lagi membuatmu bahagia.
---------------------------------------------------------------------------
“Kau… cantik sekali…"
Entah kenapa pandanganku seketika tertuju pada bibirnya yang merah. Tanpa sepengendalianku, bibirku semakin mendekati bibirnya dan….
Aku melepaskan hoodieku dan kuselimuti pundaknya, “Ayo kita pulang.”
“Gomawo oppa.” ia tersenyum padaku.
------------------------------------------------------------------------------------------
“Dia melepaskanku.”
“Mwo? Apa maksudmu?”
“Kenapa Dongho setega itu? Hubungan kalian sudah berjalan lebih dari 1 tahun. Kenapa dia seenaknya saja memutuskan hubungan kalian? Kenapa dia melakukan itu? Aku tak bisa percaya. Ternyata dia jahat…..”
“Ani. Dongho tidak sejahat itu. Aku tahu dia punya alasan tersendiri dan dia ingin aku mengetahui itu.”
------------------------------------------------------------------------------
“Kenapa? Kenapa kau ingin melepaskanku?"
“Kau tak perlu tahu,”
Tapi… tiba-tiba kau menghentikan langkahmu dan berbalik. Kau menghampiriku. Dan kau…..
-------------------------------------------------------------------------------
Tidak ada komentar:
Posting Komentar