Raja siang berganti dewi malam. Langit menggelap. Lampu-lampu kota menghiasi pemandangan di Kota Jakarta.
Aku berdiri di ambang jendela. Memandangi pemandangan yang mayoritas gedung-gedung pencakar langit dan lautan kendaraan. Angin malam menyusup lewat celah jendela yang aku buka.
Pikiranku tertuju pada orang-orang di rumah. Aku tahu pasti mereka sangat mengkhawatirkan keadaanku. Jika aku mampu, aku akan menyampaikan kepada mereka bahwa aku baik-baik saja di sini.
Ya, aku terkurung di sini. Ah tidak, lebih tepatnya mengurung diri di sini tanpa sengaja. Di surga khayalanku yang lalu adalah sebuah impian belaka dan sekarang jadi kenyataan. Bersama idolaku, oppa-oppa yang aku kagumi. Walaupun keberadaanku di sini karena adanya sebuah tirai dusta. Sebuah tirai kebohongan yang aku sendiri pun tak tahu darimana asalnya, darimana datangnya.
Maaf omma-oppa-eonni. Sebenarnya aku ingin pulang, tapi di sisi lain aku tidak mau melewatkan kesempatan yang tidak mungkin datang dua kali. Aku sadar ini salah. Cepat atau lambat mereka akan tahu siapa aku sebenarnya. Aku bukanlah Kim Eun Ah, adik Kyu oppa yang mereka maksud. Tapi, aku adalah Nia. Just a little girl big fans of their, SS501.
''(Eun Ah ayo kita makan!)'' ajak Kyu oppa.
''Ha?''.
Ia menarik tanganku dan menyeretku ke meja makan. Di sana member lain telah siap menyantap makan malam. Aku didudukan di kursi, di samping Kyu oppa. Di hadapanku, tertata rapih masakan beraneka ragam. Aromanya menggelitik hidungku.
Teksturnya memaksaku untuk lekas-lekas menyantapnya.
''Mari makan!'' ucap oppa-oppa SS bersamaan.
Kyu oppa mengambil piring yang telungkup di hadapanku. Ia mengambilkan nasi dan bermacam-macam makanan mewah untuk dijadikan lauk.
''(Makanlah yang banyak!)'' ucapnya tersenyum.
***
Aku memegang erat bedcover yang menyelimutiku. Menatap kosong langit-langit kamar hotel yang bercat pucat. Kekhawatiranku kembali merajarela di pikiranku dan memopoli suasana hatiku.
''SS501 !! Jung Min!''
''Leader !!''
''Kyu Jong !''
''Baby ! Young Saeng !''
Aku terduduk. Apa itu?. Suara? Banyak suara memanggil oppa-oppa SS. Aku mengangkat tubuhku, menghampiri jendela dengan langkah cepat dan membuka gorden kemudian membuka jendela. Banyak TS, mereka membawa barner. Aku melirik jam, jam 9.
Aku menghampiri oppa-oppa SS yang sedang terlelap di kasur spring bed lain. Aku mencoba membangunkan Kyu oppa, karena aku tau dari 5 member, Kyu oppa member yang paling mudah dibangunkan kalau sedang tidur.
''Oppa ! Oppa !''
Aku mencoba menggoyangkan pundaknya. Ha. Ia bergerak. Mengulat bagai ulat keket. Mengucek mata. Ia duduk. Mulai membuka matanya sedikit demi sedikit. Celingak-celinguk.
''(Siapa kamu?)'' tanyanya padaku.
Aku tidak tau apa yang ia katakan. Tanpa basa-basi, aku langsung menariknya ke ambang jendela yang tadi aku buka.
''Look it!'' ucapku menunjuk ke bawah, ke arah TS.
''Woaa!'' ia terkejut. Matanya yang sipit tanggung itu membulat,''(Sedang apa mereka di sana?)''.
''(Waiting for SS501 !)'' jawabku tegas.
Iya, aku tak mau merasakan kebahagian bertemu bahkan melewati setiap detik bersama mereka seorang diri. Aku juga ingin mereka merasakannya. Karena kami adalah satu. Satu kesatuan yang akan selalu mendukung mereka. Haha-,-benar-benar jayus lo nia.
Eh tunggu, apa yang tadi aku ucapkan tepat untuk menjadi jawaban dari pertanyaan Kyu oppa?. 0.o (bingung sendiri). Wtf.
Kyu oppa bergegas membangunkan Baby oppa. Tanpa waktu lama, baby oppa pun bangun.
''(Apa?)'' tanyanya dengan suara yang horor.
Ia mengucek-ngucek mata. Tapi matanya tak kunjung segar dalam seketika. Kyu oppa menariknya ke ambang jendela, meminta Baby untuk melihat ke bawah.
''(Kita harus bertemu mereka sekarang!)'' ucap Baby oppa. Kali ini Baby yang menarik Kyu oppa ke pintu kamar. Aku mencoba mengikuti mereka. Tapi...
''(Kau di sini saja Eun Ah!)'' kata Kyu oppa kemudian langsung menutup dan mengunci pintu kamar dari luar.
Huh. Apa-apaan ini?. Aku tidak boleh keluar. Bertemu teman-teman sesama TS. Menye----balkan. Aku layangkan pandanganku ke arah member yang masih terlelap. Akhirnya, aku hanya bisa melihat mereka dari jendela. Hm, untunglah kamar ini tidak berada di lantai tertinggi. Setidaknya, aku bisa melihat mereka, teman-temanku dengan agak jelas. Hehe^,^.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar