Hari yang ditunggu-tunggu pun tiba.
Pukul 9.
Aku dan Kak Tia bersama puluhan TS sudah stanbye di depan gerbang masuk MONAS. Kami tergabung dalam group C. Ya, para TS dibagi menjadi beberapa group. Group A, ialah mereka yg standbye di aiport. Group B yaitu mereka yg menunggu di depan hotel tempat mereka menginap. Dan Group C, kami yg stanbye di MONAS.
Berdiri kokoh dengan air muka ceria nan bahagia. Berbagai wangi parfurm bercampur aduk sehingga menciptakan bau yg berbeda dan lingkaran kabut samar-samar yg mengelilingi kami, para TS. Segala macam jinjingan, mulai dari banner yg kami buat, poster, serta kerajinan tangan lainnya yg dibuat oleh TS lain.
Pukul 10...
Masih berdiri kokoh. Air muka masih tampak ceria dan bahagia. Degup jantung berdetak lebih cepat sedikit. Hmm, walaupun kami tau kami harus tetap di sini selama 3 jam ke depan. Yup, oppa-oppa SS akan tiba di sini, MONAS pada pukul 1 siang. Kami di sini tak ada yg terbebani karena kami para TS harus sabar dan kuat. Seperti penggalan lagu Because I'm Stupid.
Baby I Love
I'm waiting for you~
Kami akan selalu menunggu untuk mereka, oppa-oppa SS(; (Alah)
Pukul 11...
Menurut TS Group A, oppa-oppa SS sudah take off dan sekarang mereka otw to hotel di daerah Mega Kuningan. Ea, kalo sampai ada bom lagi dan membuat mereka ketakutan kemudian kembali ke KORSEL dan terucap sumpah dari mulut mereka, mereka tidak akan lagi mengunjungi Indonesia terutama Jakarta, kami para TS akan mengutuk si pem-BOM itu. Hmmm...
Kembali ke pemandangan di depan gerbang MONAS.
Kami mulai menggelar tikar dan semacamnya. Duduk meluruskan kaki yg terasa pegal setelah dua jam nonstop berdiri. Membuka bekal yg dibawa dari rumah kemudian menyantapnya.
Rona warna hijau limau terpancar dari kaos kompak kami yg bergambar siluet oppa-oppa SS di bagian depan dan bertuliskan 50,1% di bagian belakang. Kaos yg diadakan oleh TCI atau Triple Cangjo Indonesia (forum fansclub SS501 dan Shinhwa di Indonesia) cukup sukses sampai pembuatannya di bagi menjadi 2 part sampai saat ini.
Pukul 12...
Dampak global warming begitu nyata kami rasakan akhir-akhir ini. Suhu udara meningkat dalam cuaca dan tak menentu. Dan kami benar-benar terpanggang oleh Raja Siang yg berdiri tegap di atas kepala kami saat ini.T.T.
Panas...
Berbagai benda yang dapat digunakan untukn membuat angin diperlukan di sini. Untuk berkipas-kipas. Keringat pun menjalar ke seluruh tubuh. Wuh...
Tapi tiba-tiba... I wanna fifis. Aku mencoleh Kak Tia, ''Anterin ke kamar mandi yok!''
''Eh? Bearti kita masuk duluan, beli karcis duluan dong?'' ucap Kak Tia sedikit keberatan.
''Oiya ya? Yaudah ditahan aja'' ucapku memelas.
''Kuat emang?''.
''Kuat-kuatin''.
Pukul 1...
Kami mengangkat tubuh dari alas tempat kami duduk. Menggulung dan melipat kemudian menjinjingnya. Kembali berdiri, membersihkan celana bagian belakang yang dirasa kotor.
Sepertinya ada yg ganjal. Hmmm... Sekarang sudah jam satu, tapi tapi kok oppa-oppa SS belum tiba di sini. Apa rencana mereka berubah?.
''Ha?'' seorang TS terkejut ketika membaca sebuah pesan baru di handphonenya. Ya, dialah Icha, ketua di Group C. Sontak semua ikut kaget dan ingin tau apa yg menyebabkan Icha terkejut.
''Kenapa kenapa?''tanya TS yang lain penasaran.
Icha menaikkan sedikit handphonenya. Ia mengambil ancang-ancang suara.
''Kami kehilangan jejak mereka ketika mereka keluar dari hotel !'' jelas Icha dengan artikulasi yg bagus.''Ini sms dari ketua Group A'' tambahnya dengan air muka kecewa-,-.
Seketika tubuh kami terkulai lemas. Seakan kulit-kulit kehilangan elastisitasnya dan tak melekat pada tulang.
Bye bye baby bye
Hape icha berdering. Panggilan masuk dari Novi, ketua Group A.
''Halo!''.
Terdengar ramai di seberang sana.
''Halo Icha ! SS udah sampe di sana?'' tanya Novi di seberang.
''Belum, dari tadi sepi-sepi aja ini !'' Icha menggaruk kepalanya yg tidak gatal.
TS yang lain hanya diam terpaku. Cengo mendengar percakapan mereka. Tidak tau apa yg harus dilakukan. Sesekali juga menggaruk-garuk kepala yang tidak gatal. Saling menatap. Bimbang.
''Yaudah kalian masuk duluan ke dalem, nanti kami Group A dan B menyusul !'' saran Novi.
Kemudian. Tut... Tut... Tut...
Percakapan via telepon pun terputus.
''Guys ! Kita masuk duluan, nanti Group A dan B nyusul !'' tegas Icha selaku ketua di Group C.
Menurut perintah ketua, kami segera masuk membeli karcis. Melangkah meningkalkan taman, memasuki koridor. Dan berhenti di teras beranak tangga. Duduk celingak celinguk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar